Thursday, October 06, 2005

Which way?

It's not my way, it's not your way, it's a better way.


Jika ada pilihan menarik, nama anda atau ide anda, yang manakah yang akan anda pilih? Kebimbangan sejenak atau tak hentinya anda mengulang-ulang dua hal itu dalam benak anda menunjukkan sekali bahwa anda adalah pencetus perang antar ego yang handal.


Baru saja saya memparafrasekan sebuah bacaan ‘kritik dan matematika ego’, by Arvan Pradiansyah, sebuah tulisan yang sangat menarik, saat apa yang orang-orang namakan sudut pandang dari komunikasi, jurnalistik, ekonomi, dan sedikit psikologi serta filsafat tengah melarut pekat dalam benak saya.


Terjadi suatu ironi pada saat kita menggerakkan tangan, membuka mulut, mengeluarkan suara atau apapun itu, yang sebenarnya bertujuan untuk mengkritik orang, malahan orang itu yang memanfaatkan kita, demi mencapai tujuan bersama yang lebih baik.


Ada baiknya kita mengalah, menyorongkan ide kita dipakai untuk meninggikan ego seseorang. Karena kita akan mendapat hasil yang lebih baik daripada ego kita ditambah ego mereka. Ide mereka ditambah ego kita pun akan menurunkan kualitas ide. Jadi lebih baik untuk langkah awal, kita biarkan saja ide kita menaikkan ego mereka, karena hal ini akan membuka peluang terjadinya kontribusi ide mereka dan tentu, larutnya ego mereka entah kemana. Memberi contoh nyata mungkin akan lebih bermanfaat. Sehingga pada akhirnya, ide kita dan ide mereka, bergabung menciptakan sinergi yang maksimal.


ps : suatu hal yang menyedihkan walau dapat juga dimanfaatkan, betapa orang menikmati memberi kritik kepada orang lain. Karena hal ini membuat dia terlihat lebih hebat, mendapat energi baru dari orang yang dianggap (lebih) lemah, dan buktikan eksistensi.

No comments: